Sabtu, 19 Mei 2012

Solo Tanpa Jokowi


Sekelumit berita dari Ahok.Org : Pemilukada DKI Jakarta akan digelar 11 Juli 2012 nanti. Survei-survei tentang cagub-cawagub DKI sudah mulai digelar. Dalam berbagai survei itu, cagub yang diusung PDIP-Gerindra, Jokowi, selalu menguntit incumbent, Fauzi Bowo. Namun Jokowi bisa melampaui Foke pada Juni 2012“Dari hasil survei 2 hari lalu, posisi kita naik terus. Sudah 30 persen. Saya yakin di pertengahan bulan nanti kita sudah di atas mereka, para incumbent. Ini yang menyampaikan bukan saya tapi konsultan politik dari UI di mana saya berkonsultasi dengan mereka,” jelas Jokowi.

Menyimak berita di atas, maupun dari sumber yang lain mengenai Pilkada DKI, pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) tampaknya merupakan salah satu kandidat kuat menghadang Fauzi Bowo melaju ke menjadi gubernur DKI untuk yang kedua kalinya.

Walaupun 600km jauhnya, tentu banyak warga Solo yang mengikuti perkembangan Pilkada DKI ini. Hal ini tak lain karena Jokowi adalah walikota Solo yang saat ini masih menjabat. Yang istimewa lagi,  Jokowi adalah sosok walikota yang dicintai oleh warga Solo. Tak heran, Pasangan Jokowi – Rudi mampu meraih dukungan 90,09% untuk melenggang memimpin Solo untuk masa jabatan ke-2, tahun 2010-2015. Tentu angka 90,09% tidak mungkin di raih tanpa track record yang baik dari pasangan Jokowi-Rudi, yang pada masa jabatan pertama hanya bermodal 36% suara.

Selama masa kepemimpinan Jokowi, perkembangan kota Solo cukup terasa. Dengan tagline Solo, The Spirit of Java, Jokowi berhasil mem-branding kota Solo sebagai kota budaya. Sisi lain dari prestasi Jokowi adalah komunikasi politiknya yang “nguwongke”, dan menyentuh hati, sehingga berhasil merelokasi PKL Banjarsari ke Pasar Klithikan Semanggi tanpa gejolak. Soal citra, sampai hari ini Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang bersih. Belum pernah ada berita korupsi yang terkait dengan nama Jokowi. Sebagai pribadi, Jokowi dikenal sebagai orang yang berpenampilan sederhana. Mobil dinasnya bukan mobil baru namun peninggalan walikota lama. Baru-baru ini Jokowi membeli mobil dinas baru pun dalam rangka mendukung mobil Esemka untuk maju sebagai mobil Nasional hingga menjadi pembicaraan tingkat Nasional. Dalam perjalanan dinas ke Jakarta misalnya, Jokowi tidak pernah mengesankan diri sebagai orang penting. Dia menumpang pesawat kelas ekonomi, turun di Solo pun cukup dijemput oleh sopirnya saja. Barangkali inilah –minimal dalam sudut pandang saya sebagai orang pinggiran Solo—yang membuat Jokowi justru sangat dicintai : keperdulian, kepemimpinan dengan hati, dan kedekatan dengan rakyat – yang tampaknya justru menjadi sosok langka di negeri tercinta ini.

Keputusan Jokowi untuk maju menuju DKI-1 pun menjadi keputusan yang mengejutkan bagi warga Solo. Di satu sisi ada rasa “eman-eman” karena 90%+ warga Solo yang mempercayakan kota Solo pada Jokowi harus merelakan Jokowi pergi pada tahun ke-2 dari 5 tahun masa jabatannya sebagai walikota Solo kalau sampai menang di Jakarta. Namun di sisi lain ada rasa bangga karena “wong Solo” menjadi sosok yang diperhitungkan di DKI. Ada secercah harapan, keberhasilan Jokowi di Solo dapat membawa perubahan di Ibukota, yang adalah juga pusat pemerintahan Negara RI.

Tampaknya orang Solo pun harus legowo merelakan Jokowi hijrah ke Ibukota. Saat Jokowi masih hadir di tengah warga Solo maka seluruh harapan akan nasib kota Solo mau tidak mau seluruhnya ditaruh di pundak Jokowi. But life goes on. Perginya Jokowi  dengan meninggalkan track record yang sangat baik bagi warga Solo, sudah sewajarnya tertanam dalam hati dan menjadi inspirasi yang positif. Keberhasilan dalam kepemimpinan kota Solo seharusnya tidak berhenti  pada Jokowi seorang, namun menjadi tantangan bersama untuk melanjutkan karyanya. Jadi, kalaupun nanti Jokowi benar-benar jadi DKI-1, itu bukan akhir dari pertumbuhan kota Solo, namun membuka jalan bagi lahirnya Jokowi-Jokowi yang baru. Kita perlu belajar untuk tidak hanya tergantung kepada ketokohan Jokowi, namun juga bercermin dan meneladani tokoh inspiratif ini untuk masa depan Solo yang lebih baik.

Selamat berjuang menuju DKI-1 untuk Mas Jokowi … kami mendukungmu dari jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar