Sabtu, 19 Mei 2012

Mencintai Buku : Witing Tresno Jalaran Soko Kulino


Buku adalah jendela dunia. Melalui buku kita membuka cakrawala pemikiran dan menimba pengetahuan. Oleh sebab itu, kecintaan kepada buku haruslah ditanamkan sejak usia kanak-kanak, paling tidak itulah yang kami tanamkan ke anak-anak. Begitu anak-anak mulai belajar membaca, mereka sudah kami perkenalkan dengan buku, mulai komik yang ringan bergambar lucu, bertahap hingga sedikit demi sedikit kini anak pertamaku (kelas 6 SD) sudah mulai meninggalkan komik, dan mulai membaca novel remaja, yang kami pilihkan seperti novel petualangan Lima Sekawan dan sejenisnya. Bahkan kini sudah mulai belajar lebih jauh membaca novel-novel petualangan yang lebih berat. Sementara itu adiknya (kelas 2 SD) masih berkutat asyik dengan komiknya.

Mengapa komik dan buku cerita ?

Kadang sebagian orang tua enggan membelikan komik atau buku cerita kepada anak. Komik seringkali dipandang sebagai buku yang kurang berkontribusi pada tingkat perkembangan intelektialitas anak, berbeda dengan buku ilmu pengetahuan atau buku pelajaran. Namun dengan komik, kami membangun budaya membaca di rumah. Ada waktu menikmati komik dan buku cerita, ada waktu melahap buku pelajaran dan ilmu pengetahuan. Membudayakan membaca, adalah entry point dari membangun kebiasaan belajar anak secara mandiri. Bagi anak yang tidak terbiasa membaca, buku pelajaran akan menjadi momok yang menakutkan. Tapi bagi anak dengan budaya membaca, belajar akan menjadi aktivitas yang mengasyikan, khususnya untuk topik2 yang diminati. Dari hal-hal sederhana, kita mengajak anak untuk membuka jendela dunia.

Membangun budaya baca di rumah, memang tidak mudah. Anak-anak jaman sekarang telah memiliki akses pada permainan-permainan elektronik, tontonan televisi dengan berbagai pilihan program, maupun komputer. Disinilah dibutuhkan komitmen dari orang tua untuk mengalokasikan uang untuk mendorong kebiasaan membaca. Salah satunya adalah kunjungan ke mall bagi kami berarti nongkrong di toko buku sebagai menu utama selain berbelanja. Kami tidak membiasakan anak bermain di playground atau game center. Mereka bebas bereksplorasi di toko buku, melihat-lihat, membaca dalam waktu yang tidak terlalu dibatasi, tentu saja dengan izin masing-masing boleh membeli 1 buah buku dengan jenis dan judul yang disetujui orang tua. Kebiasaan inilah yang menjadi bibit kecintaan anak kepada buku. Di rumah, anak-anak diperkenankan membaca komik atau buku cerita namun setelah mereka selesai mengerjakan PR. Sedapat mungkin selain buku cerita/komik anak perlu diperkenalkan dengan buku-buku pengetahuan populer yang saat ini banyak di toko buku untuk menjembatani ketertarikan pada buku dengan pelajaran di sekolah. Dengan demikian, belajar bisa jadi sesuatu yang menyenangkan.

Namun memang hal yang tersulit untuk dijelaskan bagi anak yang telah mengenal internet untuk tetap berpegang pada buku. Bukankah jaman sekarang sudah ada google ? Untuk apa repot-repot punya buku ? Barangkali budaya googling inilah yang nanti menjadi tantangan terbesar dari budaya baca buku. Dengan google atau mesin pencari lainnya, kita bebas mendapatkan informasi apa saja di internet. Apakah memang meningkatnya penggunaan internet adalah sama dengan matinya buku ?

Tentu internet adalah salah satu cara baru memandang dunia. Namun tentu saja peran internet tidak serta merta menggantikan buku. Dengan buku kita dapat mencoba menyelami pemikiran seseorang secara utuh dan dalam, sementara melalui internet kita bisa membuka cakrawala pemikiran, highlight untuk suatu topik dalam berbagai sudut pandang. Seharusnya buku dan internet akan dapat saling melengkapi, atau kita perlu melihat buku dengan paradigma  baru, yaitu di masa depan barangkali buku-buku tidak lagi terbit dalam bentuk fisik, melainkan dalam bentuk e-book.

Witing tresno jalaran soko kulino, demikian ada ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki arti kecintaan terhadap sesuatu dapat dibentuk melalui pembiasaan. Marilah kita belajar mencintai buku sejak kita mengenal huruf, agar kita tumbuh besar dengan cakrawala pemikiran yang terbuka dengan mencintai buku.

Selamat mencintai buku  !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar