Minggu, 25 November 2012

Pertamina Go International dengan Sponsori AC Milan


Berita menarik datang dari Pertamina, sehubungan dengan rencananya untuk melakukan kerjasama sponsorship dengan klub AC Milan Italia pada kompetisi liga seri A Italia musim mendatang. Dalam pemberitaan di media massa dijelaskan bahwa tujuan dari kejasama ini adalah dalam rangka strategi Pertamina dalam menancapkan merek Pertamina di Eropa. Konon, Pertamina Lubricants merambah pasar Eropa melalui ekspor perdana ke pasar Swiss yang menjadi negara tujuan ekspor ke-23. Adapun salah satu bentuk sponsorshipnya adalah terpampangnya logo Pertamina di layar LED di pinggir lapangan San Siro, yang kalau itu jadi maka logo Pertamina berpeluang disaksikan penggemar AC Milan di seluruh dunia saat laga kandang. Dibandingkan dengan sasarannya untuk merambah pasar Eropa, tentu strategi Pertamina ini sepertinya tepat.

Tentu satu hal yang kemudian berpotensi menjadi polemik di dunia sepakbola Indonesia, khususnya para penggemar timnas dan kompetisi liga nasional kita adalah kok Pertamina jauh-jauh memberikan sponsor ke AC Milan bukannya mendukung timnas Indonesia?

Tentu saja jawabannya sederhana, business is businees. Kalau kembali pada objective Pertamina adalah masuk ke pasar dunia, tentu saja tidak mungkin dapat dicapai dengan sponsorship kepada timnas, yang masih baru bisa berbicara di skala lokal dan regional Asia Tenggara saja. Lain halnya kalau sponsorship ke timnas dikaitkan dengan objective Pertamina untuk kepentingan bisnis di dalam negeri. Tapi tampaknya hal ini tidak perlu dilakukan dalam jangka pendek karena di dalam negeri Pertamina masih mendominasi pasar oli dan BBM bukan?

Kalau kemudian kesulitan pendanaan timnas dikaitkan dengan strategi pertamina ini dengan menyayangkan, mempertanyakan bahkan menuduh Pertamina mengabaikan timnas tampaknya ini kurang pada tempatnya, karena urusan timnas dan kompetisi sepakbola dalam negeri sama sekali bukan tanggung jawab Pertamina, tapi tanggung jawab PSSI dan kementerian pemuda dan olah raga yang menaunginya, apakah memang ada keseriusan untuk membangun sepakbola Indonesia dengan rencana jangka panjang yang matang ? Bukankah untuk membereskan pengorganisasiannya saja masih banyak yang perlu dibenahi ? Hasil apa yang bisa diharapkan? Yang menjadi PR dari PSSI sekarang adalah bagaimana supaya sepakbola Indonesia dapat menjadi kompetisi yang menguntungkan secara bisnis, dan menarik minat sponsor untuk menanamkan modal dengan prinsip saling menguntungkan. Kalau kompetisi dalam negeri dan timnas sudah berjalan dengan baik dan berprestasi internasional, dengan sendirinya sponsor akan berdatangan, bukan hanya dari dalam negeri tapi juga investor asing yang hendak mengembangkan bisnis di Indonesia.

Kembali ke Pertamina, seharusnya kita justru perlu mendukung langkah Pertamina go internasional. Sponsorship Pertamina ke AC Milan tidak berbicara soal sepakbola, tapi urusannya adalah pengembangan bisnis Pertamina dan ujungnya adalah perekonomian Nasional. Peningkatan keuntungan Pertamina dari pelebaran bisnisnya di Eropa pada akhirnya akan menghasilkan devisa bagi negara.

Untuk Pertamina, semoga sukses go Internasional. Barangkali suatu saat kerjasama dengan AC Milan ini dapat berdampak positif bagi persepakbolaan nasional, minimal dengan mendatangkan pelatih dari Italia untuk melatih sekolah sepakbola Pertamina Soccer School dapat menghasilkan pemain nasional yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar