Sabtu, 18 Mei 2013

Blackberry, Riwayatmu kini


Dilepasnya aplikasi Blackberry Messenger untuk dapat berjalan dalam platform OS Android dan IOS barangkali merupakan berita mengejutkan dari Blackberry, karena selama ini fitur BBM adalah eksklusif milik Blackberry, dan menjadi salah satu fitur unggulan. Tentu keputusan ini mengundang tanda tanya yang cukup besar, khususnya terhadap masa depan Blackberry OS.

Tentu saja, keunggulan Blackberry bukan hanya pada fitur BBM saja, melainkan juga pada fitur push email nya yang konon masih terbaik. Tidak heran, karena OS dan gadget Blackberry pada mulanya diciptakan untuk segmen bisnis, sehingga kekuatannya terletak pada push email dan messenger. Untuk fitur lainnya, seperti entertainment, games dan browser masih kalah dibandingkan dengan Android maupun IOS. Apalagi dengan jaringan pas-pasan seperti di Indonesia, sudah lumrah keluhan BB lemot.

Di satu sisi, berita munculnya BBM di Android dan IOS mengundang tanda tanya besar, strategi apa yang sedang dimainkan RIM. Paling tidak, pada tahun ini ada berita lain seputar Blackberry yang cukup menarik, yaitu :

Pertama, Peluncuran OS Blackberry. Penyempurnaan OS Blackberry 10 dengan gadget full touchscreen maupun dengan querty keyboard khas Blackberry yang baru diluncurkan awal tahun 2013 ini diharapkan lebih mampu bersaing dengan IOS dan Android. Waktulah yang akan membuktikannya. Namun yang jelas konon perkembangan sampai dengan kwartal 1 2013 ini tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda meledak. Bahkan, menurut artikel ini tampaknya penjualan Blackberry 10 masih di bawah target. Dari rencana produksi 1,5-2 juta unit sebulan, ternyata estimasi analys untuk sales di 2 bulan terakhir baru mencapai rata-rata 1,25 juta unit per bulan.
Kedua, market share Blackberry. Data yang dirilis oleh IDC berdasarkan shipment di seluruh dunia, terlihat perbandingan market share smartphone OS masih di dominasi oleh Android (75%), dan IOS (17,3%) di tempat ke-2. Blackberry pada quarter 1 2013 hanya memperoleh 2,9% market share, bahkan karena mengalami penurunan, dilewati oleh Windows Phone 8. Hal ini menunjukkan adanya tekanan terhadap bisnis Blackberry sendiri, karena data tersebut merupakan warning atas performa buruk Blackberry.
13687827431246182677
source : engadget.com
Berdasarkan kenyataan di atas, tampaknya 2 strategi yang besar yang sedang diambil adalah upaya menyelamatkan Blackberry, adalah peluncuran BB 10 yang didasarkan pada keyakinan bahwa Blackberry masih memiliki penggemar (paling tidak di Asia Pasific termasuk Indonesia). Diharapkan dengan diluncurkannya BB 10, membuat BB masih dapat eksis di dunia smartphone. Tentu dalam hal ini waktu lah yang akan membuktikan.
Strategi lainnya adalah membuka BBM ke platform Android dan IOS, yang barangkali menjadi salah satu upaya yang cukup berarti paling tidak dalam 2 kemungkinan skenario :
  • Skenario positifnya : mempertahankan eksisiting user BBM, dan sekaligus memperluas pasar BBM (yang konon akan dapat diunduh secara gratis untuk layanan messenger dan group). Hal ini dalam jangka panjang akan menguntungkan, karena dengan “teaser BBM” dapat diharapkan pengguna IOS dan Android mau beralih mencoba BB. Agar skenario ini dapat terjadi, OS maupun gadget BB 10 harus benar-benar istimewa, dibandingkan dengan kompetitornya.

  • Atau skenario negatifnya : dengan dapat dipakainya BBM di berbagai macam platform akan menyebabkan orang semakin melupakan Blackberry, karena saat ini adalah jamannya Android. Pada akhirnya Blackberry akan melakukan turn around bisnis dari penyedia OS menjadi produsen software multiplatform. Namun paling tidak secara bisnis belum tentu strategi turnaround ini buruk buat Blackberry, tapi justru semakin memperbesar bisnisnya. Bukankan penggunan Android + IOS + Blackberry saja sudah mencapai 95% market? Peluang pasar yang sangat besar. Siapa tahu suatu saat akan muncul Blackberry rasa Android. Sebagai aplikasi multi platform tampaknya BBM juga harus berbenah, agar tidak kalah bersaing dengan WA, Kakao Talk, dan free aplikasi messenger lainnya. Ke depan seharusnya BBM dikembangkan sebagai aplikasi yang lebih luas, sehingga fitur messaging dan group messaging menjadi standar free aplikasi, namun akan menjadi aplikasi berbayar untuk “extended feature” lainnya. Ini akan menjadi sumber penghasilan baru bagi Blackberry dari pengguna Android dan IOS.
Let’s wait and see.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar