Kamis, 20 September 2012

KESABARAN DALAM SEGALA HAL



"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,
dan bertekunlah dalam doa!"  (Roma 12:12)

Dalam hidup sehari-hari, kita sering mengucapkan atau mendengar kata “sabar”. Kesabaran, seringkali dikonotasikan dengan beberapa keadaan. Sabar bisa berarti menjaga emosi, tidak mudah marah, tidak terburu nafsu dalam menghadapi segala situasi. Sabar juga dapat berarti kehidupan yang tabah menghadapi segala macam persoalan yang menimpa. Sekalipun berat, namun tetap kuat menjalaninya. Kesabaran menuntut seseorang untuk tangguh menghadapi tantangan dan persoalan yang sebenarnya tidak diinginkan terjadi.

Dalam iman kita, kesabaran adalah salah satu dari buah Roh, mencerminkan salah satu buah kehidupan yang seturut dengan kehendak Bapa. Tentu ini bukan berarti karena kehidupan kita telah terlepas dari segala macam persoalan, tapi justru dengan hidup bersandar kepada Tuhan, kita dapat memandang persoalan hidup ini dengan cara yang berbeda. Itulah cara Tuhan membentuk kita, Dia mengerti persoalan hidup kita, dan memampukan kita untuk mengadapinya.

Dalam surat Roma 12:12, Rasul Paulus memberikan nasihat mengenai kesabaran. Yang menarik adalah, kesabaran itu selalu terkait dengan pengharapan dan doa. Dengan demikian, pada waktu Rasul Paulus meminta jemaat untuk selalu bersabar dalam kesesakan, itu bukan berarti menahan penderitaan semata, namun kita bersabar karena sabar itu berdampingan dengan doa, di mana kita dapat membawa segala persoalan kita dalam penyerahan diri kepada Tuhan, dan Dia yang akan memberikan kekuatan. Kita bersabar dalam menghadapi segala persoalan hidup di dunia ini, juga karena sebagai orang percaya kita memiliki pengharapan, yaitu akan tiba waktunya Kristus datang kembali ke dunia ini dan membawa umat yang berkenan dihadapan-Nya masuk ke dalam Kerajaan Surga yang mulia. Untuk sebuah pengharapan yang demikian mulia, apalah arti persoalan hidup kita di dunia ini ?

Karena itu, marilah kita hidup dalam kesabaran, karena Tuhan selalu memberi kekuatan dan menopang saat kita jatuh, untuk menjalani dinamika hidup selama penantian akan pengharapan kita untuk masuk dalam kehidupan kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar