Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
(Filipi 4:7)
Hidup
dalam damai sejahtera adalah dambaan setiap orang. Damai sejahtera atau shalom,
seringkali dilukiskan sebagai situasi yang penuh dengan damai, tidak ada
persoalan, keselarasan, dan kemapanan. Namun menjadi pertanyaan kita, kapan dan
di manakah damai sejahtera dapat muncul dan kita rasakan di tengah dunia yang
berdosa dan penuh ketidakadilan?
Sejak
semula dunia dengan segala isinya termasuk manusia diciptakan dalam damai
sejahtera, untuk mengalami damai sejahtera di taman Eden. Allah melihat semua
ciptaan-Nya itu sungguh amat baik, dalam suatu harmoni di mana manusia
dipercaya sebagai pengelolanya. Namun
damai sejahtera itu menjadi rusak, saat manusia terpisah dari Allah
karena kejatuhannnya ke dalam dosa. Adam dan Hawa menjadi kehilangan damai
sejahtera dan saling menuding. Manusia kehilangan damai sejahtera karena
menjadi takut atas kesalahannya, dan akhirnya terpisah dari Allah. Keselarasan
manusia dengan alam pun menjadi rusak, sehingga manusia harus berpeluh untuk
mendapatkan makanannya.
Karena
kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka tidak ada lagi damai sejahtera. Namun
Allah yang penuh kasih, mengutus sang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus Tuhan
kita. Karena anugerah keselamatan dari sang Raja Damai, manusia dapat
memperoleh kembali damai sejahteranya, yaitu saat dapat kembali dipersatukan
dengan Allah. Dengan demikian, damai sejahtera yang sejati diperoleh bukan
sekedar mengenal Kristus sang Raja Damai, namun lebih jauh lagi damai sejahtera
itu menjadi nyata dalam kehidupan saat kita menyatu dengan Kristus.
Agar dapat
bersatu dengan Kristus, kita perlu merespon anugrah keselamatan yang Allah
telah berikan oleh Allah karena iman kita, yaitu damai sejahtera surgawi, yang
bersumber dari Allah sendiri. Selanjutnya kita berpindah dari hidup yang gelap
karena dosa, menuju hidup dalam damai sejahtera Allah yang memperoleh bimbingan
dari Roh Kudus. Dengan menerima dan merespon damai sejahtera surgawi itulah
hidup kita diharapkan semakin sempurna menuju keserupaan dengan Kristus, dan
mampu menghadirkan damai sejahtera bagi dunia yang gelap ini. Dengan demikian,
janganlah takut hidup di dunia ini, namun hiduplah menghadirkan damai
sejahtera, karena damai sejahtera-Nya memelihara kita. Ingatlah pesan rasul
Paulus ini : Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara
hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7)
Shalom !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar