Kamis, 20 September 2012

DAMAI SEJAHTERA


Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7)

Hidup dalam damai sejahtera adalah dambaan setiap orang. Damai sejahtera atau shalom, seringkali dilukiskan sebagai situasi yang penuh dengan damai, tidak ada persoalan, keselarasan, dan kemapanan. Namun menjadi pertanyaan kita, kapan dan di manakah damai sejahtera dapat muncul dan kita rasakan di tengah dunia yang berdosa dan penuh ketidakadilan?

Sejak semula dunia dengan segala isinya termasuk manusia diciptakan dalam damai sejahtera, untuk mengalami damai sejahtera di taman Eden. Allah melihat semua ciptaan-Nya itu sungguh amat baik, dalam suatu harmoni di mana manusia dipercaya sebagai pengelolanya. Namun  damai sejahtera itu menjadi rusak, saat manusia terpisah dari Allah karena kejatuhannnya ke dalam dosa. Adam dan Hawa menjadi kehilangan damai sejahtera dan saling menuding. Manusia kehilangan damai sejahtera karena menjadi takut atas kesalahannya, dan akhirnya terpisah dari Allah. Keselarasan manusia dengan alam pun menjadi rusak, sehingga manusia harus berpeluh untuk mendapatkan makanannya.

Karena kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka tidak ada lagi damai sejahtera. Namun Allah yang penuh kasih, mengutus sang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Karena anugerah keselamatan dari sang Raja Damai, manusia dapat memperoleh kembali damai sejahteranya, yaitu saat dapat kembali dipersatukan dengan Allah. Dengan demikian, damai sejahtera yang sejati diperoleh bukan sekedar mengenal Kristus sang Raja Damai, namun lebih jauh lagi damai sejahtera itu menjadi nyata dalam kehidupan saat kita menyatu dengan Kristus.

Agar dapat bersatu dengan Kristus, kita perlu merespon anugrah keselamatan yang Allah telah berikan oleh Allah karena iman kita, yaitu damai sejahtera surgawi, yang bersumber dari Allah sendiri. Selanjutnya kita berpindah dari hidup yang gelap karena dosa, menuju hidup dalam damai sejahtera Allah yang memperoleh bimbingan dari Roh Kudus. Dengan menerima dan merespon damai sejahtera surgawi itulah hidup kita diharapkan semakin sempurna menuju keserupaan dengan Kristus, dan mampu menghadirkan damai sejahtera bagi dunia yang gelap ini. Dengan demikian, janganlah takut hidup di dunia ini, namun hiduplah menghadirkan damai sejahtera, karena damai sejahtera-Nya memelihara kita. Ingatlah pesan rasul Paulus ini : Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7)

Shalom !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar